Serangan Israel Kembali Tewaskan 28 Warga Palestina

Serangan Israel Kembali Tewaskan 28 Warga Palestina

Spiet Handerson –Pasukan Israel menewaskan 11 warga Palestina di Gaza pada Jumat (17/10/2025) malam, menjadi serangan paling mematikan sejak gencatan senjata berlangsung delapan hari. Pertahanan Sipil Gaza menyebutkan, granat tank ditembakkan ke kendaraan sipil keluarga Abu Shaaban di lingkungan Zeitoun, Kota Gaza.

Korban Anak-Anak dan Perempuan

Juru Bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmoud Basal, menyatakan tujuh anak-anak dan tiga perempuan termasuk di antara korban tewas. Serangan terjadi ketika keluarga berusaha mencapai rumah mereka. “Mereka seharusnya diperingatkan atau diperlakukan berbeda,” ujarnya, “Peristiwa ini menegaskan bahwa pendudukan masih haus darah.”

“Baca Juga: Jantung Berhenti saat Olahraga, Kenali Penyebabnya Disini”

Serangan Israel, Hamas Kecam Serangan sebagai “Pembantaian”

Hamas mengecam serangan itu dan menuduh Israel menargetkan keluarga tanpa alasan. Kelompok tersebut meminta Presiden AS Donald Trump dan mediator internasional menekan Israel agar menghormati perjanjian gencatan senjata. Serangan juga menimpa warga yang melintasi “garis kuning”, batas demarkasi yang seharusnya dijaga sesuai ketentuan gencatan senjata.

Ketidakjelasan Posisi Pasukan Israel

Al Jazeera melaporkan banyak warga Palestina tidak memiliki akses internet sehingga sulit mengetahui posisi pasukan Israel di sepanjang garis demarkasi. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan garis kuning akan segera ditandai. Saat ini, pasukan Israel masih menguasai sekitar 53 persen wilayah Gaza.

28 Warga Palestina Tewas Sejak Gencatan Senjata

Sejak gencatan senjata, total 28 warga Palestina tewas akibat serangan militer Israel. Selain serangan langsung, Israel membatasi aliran bantuan penting, termasuk makanan dan obat-obatan. Pekan lalu, lima warga tewas di lingkungan Shujayea, Kota Gaza.

Serangan Israel, Penutupan Perlintasan dan Krisis Bantuan

Israel menutup perlintasan Rafah dengan Mesir dan membatasi akses perbatasan lainnya, sehingga pengiriman bantuan skala besar ke Gaza terhambat. PBB memperingatkan konvoi bantuan menghadapi kesulitan mencapai wilayah yang dilanda kelaparan. Saat ini, 49 persen penduduk hanya mengakses kurang dari enam liter air minum per hari.

“Baca Juga: Rombongan Kapolda Papua Tengah diserang KKB, 4 Polisi Terluka”

Bantuan Pangan Dunia Terbatas

Program Pangan Dunia (WFP) mengirim rata-rata 560 ton makanan per hari sejak gencatan senjata, jumlah ini jauh di bawah kebutuhan untuk mencegah malnutrisi.

Upaya Hamas Mematuhi Gencatan Senjata

Hamas menyatakan tetap mematuhi ketentuan gencatan senjata, termasuk menyerahkan jenazah tawanan Israel. Hingga Jumat malam, total 10 jenazah telah diserahkan. Hamas menekankan mereka membutuhkan alat berat dan peralatan penggalian, tetapi aksesnya diblokir Israel.

Serangan Israel Situasi Warga Sipil Tetap Rentan

Meski gencatan senjata berlaku, risiko bagi warga sipil tetap tinggi, sementara bantuan kemanusiaan masih terhambat. Kepatuhan terhadap perjanjian dan akses bantuan tetap menjadi fokus utama komunitas internasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *