Zionis Israel Serang Gaza, Krisis Kelaparan Semakin Parah

Zionis Israel Serang Gaza, Krisis Kelaparan Semakin Parah

Spiet Handerson – Krisis kelaparan di Gaza masih berada pada tingkat bencana besar, Zionis Israel Serang Gaza, meski gencatan senjata telah berlaku selama dua minggu. Warga menghadapi kekurangan makanan dan obat-obatan.

Desakan Internasional untuk Hentikan Blokade

Badan kesehatan PBB memperingatkan kondisi ini, dan kelompok bantuan internasional mendesak Israel menghentikan pemblokiran pengiriman bantuan kemanusiaan. Pasokan bantuan masih jauh dari target harian.

Baca Juga: Iuran BPJS Tak Naik, Purbaya Tunggu Ekonomi Tumbuh 6 Persen ”

Pasokan Bantuan Masih Terbatas

Program Pangan Dunia (WFP) menyatakan hanya sebagian kecil dari target harian 2.000 ton nutrisi yang masuk ke Gaza. Hanya dua penyeberangan yang dibuka, membatasi distribusi bantuan.

Zionis Israel Serang Gaza, Pernyataan WHO

“Situasinya masih tetap bencana besar karena bantuan yang masuk tidak cukup,” kata Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, Jumat (24/10/2025). Sekitar seperempat populasi Gaza, termasuk 11.500 wanita hamil, mengalami kelaparan.

Dampak Kekurangan Gizi pada Bayi

Wakil Direktur Eksekutif UNFPA, Andrew Saberton, menyebut 70 persen bayi baru lahir kini prematur atau kekurangan berat badan. Kekurangan gizi akan berdampak sepanjang hidup mereka.

Zionis Israel Serang Gaza, Kondisi Kelaparan Sejak Agustus

Krisis kelaparan di Gaza diumumkan sejak Agustus, ketika IPC menyatakan lebih dari 500.000 orang menghadapi bencana kelaparan. Gencatan senjata sejak 10 Oktober belum memperbaiki situasi secara signifikan.

“Baca Juga: KA Purwojaya Anjlok di Bekasi, Jalur KA Lumpuh Total ”

Pembatasan Jenis Bantuan

Direktur Hubungan Eksternal LSM PARC, Bahaa Zaqout, menyatakan biskuit dan minuman ringan diizinkan masuk, namun barang penting seperti benih dan zaitun tetap dibatasi.

Zionis Israel Serang Gaza, Kekhawatiran Dampak Generasional

Zaqout menekankan pasokan saat ini tidak mencukupi kebutuhan gizi minimum anak-anak, wanita, dan kelompok rentan. Jika berlanjut, dampak generasional akibat kekurangan gizi akan terus membayangi Gaza.

Kesimpulan

Krisis kelaparan di Gaza tetap parah meski gencatan senjata telah berlaku dua minggu. Pasokan bantuan masih jauh dari target, hanya dua penyeberangan yang dibuka, sehingga distribusi makanan dan obat terbatas. Sekitar seperempat populasi, termasuk ibu hamil dan bayi, menghadapi kekurangan gizi serius yang berpotensi menimbulkan dampak jangka panjang. Organisasi internasional menekankan perlunya penghapusan blokade, peningkatan bantuan kemanusiaan, dan pemantauan gizi agar kondisi warga Gaza tidak memburuk lebih jauh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *